Hari ini mungkin saya bisa bersabar, anda yang terserang emosi. Namun jangan menyempitkan pikiran dan berpikir bahwa saya pasti mampu terus mempertahankan kesabaran. Tidaklah mustahil bahwa esok hari saya yang mengidap temperamental yang sangat dan Andalah yang menasihati.
Perputaran tak bisa dihindari. Roda memang terus berputar. Ini bisa dialami siapa saja, Semua akan ada dinamikanya. Setiap saat, setiap waktu, tidak sedikit orang yang mengadakan pergerakan dan proses dinamisasi yang mana berpengaruh dalam banyak aspek. Setiap hari, setiap jam bahkan setiap detiknya akan ada perubahan yang terjadi. Yang lemah tidak selamanya lemah. Yang kalah tidak selamanya kalah. Yang siap tak selamanya siap. Akan ada kejutan dari setiap dinamika kehidupan yang tak pernah terprediksi di pikiran manusia. Itulah roda kehidupan manusia yang kita kenal dengan nama “takdir”. Sehingga Anis Matta pun berpendapat, “Membaca takdir Allah adalah upaya yg tak boleh berhenti untuk memahami kehendakNya. Belajarlah menitipkan kehendak kita dalam kehendak-Nya”.
Kesulitanmu hari ini hanya sebagian kecil dari seribu bahkan sejuta kesulitan manusia lain di dunia ini. Tak perlu merasa paling sial dan menderita. Jatah kesulitan itu sedang Allah timpakan padamu hari ini. Kesulitan dan kemudahan sessungguhnya telah diplot oleh Allah hari ini kepada siapa, sesok kepada siapa. kita ketika mendapat jatah nyaman tak perlu terlalu riang dan ketika diberi jatah susah tak perlu begitu meratapi/ mendramatisir. Karena sesungguhnya keduanya adalah niscaya (pasti) diberi kepada setiap hamba-nya. Inilah perputaran.
Rugi yang kita dapat hari ini hanya terjadi hari ini, esok yang datang adalah kemudahan-kemudahan. Karena Allah telah menyatakan dalam kalam-Nya bahwa ‘sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan’. (Q.S Alam Nasyrah [94]: 6). Yang dahulu disebutkan ialah ‘kesulitan’. Artinya kemudahan Allah beri sebagai hadiah dan akan selalu menyertai di kehidupan kita. jika ‘kemudahan’ yang disebutkan duluan maka ‘kesulitan’lah yang selalu membersamai kita.
Nikmatilah segala yang patut dinikmati. Hadapilah kenyataan hidup seperti apapun itu, karena sesungguhnya Allah pasti menciptakan jalan keluar dari setiapnya. ‘Kesulitan bukan untuk ditakuti tapi dihadapi’, begitu K.H. Zainuddin MZ berpesan.